Pekan Paskah VI

Jumat 30 Mei 2014

Bacaan I : Kis. 18:9-18

Mazmur : Mzm. 47:2-3,4-5,6-7

Bacaan Injil : Yoh. 16:20-23a

 

Bacaan I : Kis. 18:9-18

 9  Pada suatu malam berfirmanlah Tuhan kepada Paulus di dalam suatu penglihatan: “Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam!

10 Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorangpun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini.”

11  Maka tinggallah Paulus di situ selama satu tahun enam bulan dan ia mengajarkan firman Allah di tengah-tengah mereka.

12 Akan tetapi setelah Galio menjadi gubernur di Akhaya, bangkitlah orang-orang Yahudi bersama-sama melawan Paulus, lalu membawa dia ke depan pengadilan.

13 Kata mereka: “Ia ini berusaha meyakinkan orang untuk beribadah kepada Allah dengan jalan yang bertentangan dengan hukum Taurat.”

14 Ketika Paulus hendak mulai berbicara, berkatalah Galio kepada orang-orang Yahudi itu: “Hai orang-orang Yahudi, jika sekiranya dakwaanmu mengenai suatu pelanggaran atau kejahatan, sudahlah sepatutnya aku menerima perkaramu,

15  tetapi kalau hal itu adalah perselisihan tentang perkataan atau nama atau hukum yang berlaku di antara kamu, maka hendaklah kamu sendiri mengurusnya; aku tidak rela menjadi hakim atas perkara yang demikian.”

16   Lalu ia mengusir mereka dari ruang pengadilan.

17  Maka orang itu semua menyerbu Sostenes, kepala rumah ibadat, lalu memukulinya di depan pengadilan itu; tetapi Galio sama sekali tidak menghiraukan hal itu.

18  Paulus tinggal beberapa hari lagi di Korintus. Lalu ia minta diri kepada saudara-saudara di situ, dan berlayar ke Siria, sesudah ia mencukur rambutnya di Kengkrea, karena ia telah bernazar. Priskila dan Akwila menyertai dia.

  Mazmur : Mzm. 47:2-3,4-5,6-7

2  Sebab TUHAN, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja yang besar atas seluruh bumi.

3 Ia menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasa kita, suku-suku bangsa ke bawah kaki kita,

4  Ia memilih bagi kita tanah pusaka kita, kebanggaan Yakub yang dikasihi-Nya. Sela

5  Allah telah naik dengan diiringi sorak-sorai, ya TUHAN itu, dengan diiringi bunyi sangkakala.

6 Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah, bermazmurlah bagi Raja kita, bermazmurlah!

7 Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan nyanyian pengajaran!

 Bacaan Injil : Yoh. 16:20-23a

 20 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.

21  Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.

22   Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorangpun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu.

23  Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.

Bacaan pertama, kisah para rasul, mengenai pewartaan Paulus di Korintus. Ia tinggal bersama Akwila dan istrinya Priskila, bekerja sebagai pembuat tenda. Setiap Sabat Paulus memberitakan Tuhan Yesus Mesias kepada orang Yunani dan Yahudi, pemberitaan Paulus membuat Yahudi meghujat dan memusuhinya. Namun kepala rumah ibadat, Krispus, percaya. Juga banyak dari orang-orang Korintus, yang mendengarkan pemberitaan Paulus, menjadi percaya dan memberi diri mereka dibaptis. Dalam sebuah mimpi, Tuhan meminta Paulus untuk tidak takut dan terus mewartakan firman, sebab Allah akan menyertainya sehingga seorangpu tidak akan dapat menjamah dan menganiayanya, maka Paulus pun tinggal di situ 18 bulan lamanya dan mewartakan firman. Namun ketika Galio menjadi gubernur Akhaya, orang-orang Yahudi menyerahkan Paulus ke pengadilan dengan dakwaan meyakinkan orang untuk beribadah kepada Allah dengan cara bertentangan dengan hukum Taurat (Paulus mewartakan Tuhan Yesus yang mereka salib adalah Mesias-bagi Yahudi, mati disalib menunjukkn Tuhan Yesus dikutuk Allah, seorang yang diberkati Allah tidak mungkin mati dengan cara disalib, padahal kita juga tahu, kematian Tuhan Yesus disalib karena fitnah, Ponsius Pilatus jelas-jelas tidak menemukan kesalahan apapun!). poin penting disini adalah : jangan melihat orang diberkati Tuhan atau tidak diberkati Tuhan karena cara matinya, atau dari banyaknya harta, atau dari panjangnya umur, atau dari kepandaiannya dll. Seseorang diberkati Tuhan dilihat dari cara hidupnya. Tuhan Yesus diberkati, dimuliakan Allah Bapa karena Ia melulu melakukan kehendak BapaNya. Demikian pula semua orang yang melakukan kehendak Allah : hidup dalam kasih terhadap sesama, diberkati Allah. Seseorang tidak mungkin mengatakan dirinya mengasihi Allah jika tidak mengasihi sesame manusia. mengasihi Allah dibuktikan dengn mengasihi sesamanya. Orang yang mengasihi akan membuat yang dikasihinya bahagia. Demikian pula Allah mengasihi manusia, Ia ingin manusia bahagia. Namun sebagaimana Pilatus ketika Tuhan Yesus dihadapkan kepadanya untuk diadili, tidak menemukan kesalahan, demikian pula Galio. Ia menjawab, urusan religious adalah urusan mereka, ia, Galio, hanya bertanggung jawab mengadili masalah yng berkaitan denga hokum negara (Romawi). Galio lalu mengusir mereka keluar. Paulus pun bebas, ia tetap tinggal di Korintus. demikianlah sesuai mimpinya, ia dilindungi Tuhan sendiri. kitapun jika tetap teguh dalam kebenaran, akan dilindungi Tuhan. kejahatan tidak melindungi siapa-siapa, melindungi diri sendiri juga tidak bisa, kejahatan tidak bisa sembunyi dari Allah. Dalam Injil, Tuhan Yesus mengatakan Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita. Dunia yang dimaksud adalah kejahatan, ingat dalam perikop lain Tuhan Yesus mengatakan : jika murid-muridNya berasal dari dunia, dunia mengasihi para murid sebagai miliknya, tetapi karena para murid bukan dari dunia, dipilih Kristus dari dunia, dunia membenci para murid (Yoh 15:19) , itulah sebabnya sikap dunia kejahatan bertolak belakang dengan kebenaran. Namun bukan berarti kita proaktif selalu ambil sikap berlawanan, melainkan, perbuatan baik tentu saja berlawanan dengan kejahatan.

Namun dukacita karena berlawanan denga kejahatan ini akan berakhir diganti sukacita, karena kebaikan dan kebenaran Allah menang berkta jasa Tuhan Yesus. Tidak ada yang bisa merebut sukacita itu. Sukacita itulah yang diwartakan para murid terdahulu, juga Paulus dan kita juga. apalagi kemarin kita merayakan Hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus, Ia kembali ke tempat asalNya. sesuai janjiNya tidak akan lama lagi Ia akan mengirimkan Roh Kudus yang akan membimbing para murid ke dalam kebenaran.

Leave a comment