Kamis 26 Juni 2014


Pekan Biasa XII

Kamis 26 Juni 2014

Bacaan I : 2Raj. 24:8-17

Mazmur : Mzm. 79:1-2,3-5,8,9

Bacaan Injil : Mat. 7:21-29

 

Bacaan I : 2Raj. 24:8-17

8   Yoyakhin berumur delapan belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan tiga bulan lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Nehusta binti Elnatan, dari Yerusalem.

9      Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN tepat seperti yang dilakukan ayahnya.

10    Pada waktu itu majulah orang-orang Nebukadnezar, raja Babel, menyerang Yerusalem dan kota itu dikepung.

11   Juga Nebukadnezar, raja Babel, datang menyerang kota itu, sedang orang-orangnya mengepungnya.

12   Lalu keluarlah Yoyakhin, raja Yehuda, mendapatkan raja Babel, ia sendiri, ibunya, pegawai-pegawainya, para pembesarnya dan pegawai-pegawai istananya. Raja Babel menangkap dia pada tahun yang kedelapan dari pemerintahannya.

13   Ia mengeluarkan dari sana segala barang perbendaharaan rumah TUHAN dan barang-barang perbendaharaan istana raja; juga dikeratnya emas dari segala perkakas emas yang dibuat oleh Salomo, raja Israel, di bait TUHAN seperti yang telah difirmankan TUHAN.

14 Ia mengangkut seluruh penduduk Yerusalem ke dalam pembuangan, semua panglima dan semua pahlawan yang gagah perkasa, sepuluh ribu orang tawanan, juga semua tukang dan pandai besi; tidak ada yang ditinggalkan kecuali orang-orang lemah dari rakyat negeri.

15  Ia mengangkut Yoyakhin ke dalam pembuangan ke Babel, juga ibunda raja, isteri-isteri raja, pegawai-pegawai istananya dan orang-orang berkuasa di negeri itu dibawanya sebagai orang buangan dari Yerusalem ke Babel.

16 Semua orang yang gagah perkasa, tujuh ribu orang banyaknya, para tukang dan para pandai besi, seribu orang banyaknya, sekalian pahlawan yang sanggup berperang, dibawa oleh raja Babel sebagai orang buangan ke Babel.

17 Kemudian raja Babel mengangkat Matanya, paman Yoyakhin, menjadi raja menggantikan dia dan menukar namanya menjadi Zedekia.

 

Mazmur : Mzm. 79:1-2,3-5,8,9

1     Mazmur Asaf. Ya Allah, bangsa-bangsa lain telah masuk ke dalam tanah milik-Mu, menajiskan bait kudus-Mu, membuat Yerusalem menjadi timbunan puing.

2  Mereka memberikan mayat hamba-hamba-Mu sebagai makanan kepada burung-burung di udara, daging orang-orang yang Kaukasihi kepada binatang-binatang liar di bumi.

3  Mereka menumpahkan darah orang-orang itu seperti air sekeliling Yerusalem, dan tidak ada yang menguburkan.

4   Kami menjadi cela bagi tetangga-tetangga kami, menjadi olok-olok dan cemooh bagi orang-orang sekeliling kami.

5   Berapa lama lagi, ya TUHAN, Engkau murka terus-menerus, dan cemburu-Mu berkobar-kobar seperti api?

8  Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang kami; kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami, sebab sudah sangat lemah kami.

9    Tolonglah kami, ya Allah penyelamat kami, demi kemuliaan nama-Mu! Lepaskanlah kami dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu!

 Bacaan Injil : Mat. 7:21-29

21  Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

22     Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

23   Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”

24  “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.

25      Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.

26    Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.

27   Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.”

28  Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya,

29   sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka.

 

Kisah dalam bacaan pertama, kehancuran Kerajaan Yehuda, terjadi pada jaman pemerintahan raja Yoyakhin. Ia putera raja Yoyakhim. Ia menjadi raja selama tiga bulan. Kerajaannya ditaklukan oleh kerajaan Babel, kerajaan yang menguasai dunia saat itu menggantikan kerajaan Asyur. Penyerangan Babel terjadi dalam tiga tahap. Tahap I pada jaman raja Yoyakim. Tahap II pada jaman Yoyakin memerintah, dan tahap III pada jaman raja Zedekia. Pembuangan berlangsung kurang lebih 70 tahun, hingga akhirnya orang-orang Yahudi diperbolehkan kembali ke negerinya pada saat Kerajaan Babel dikalahkan kerajaan Persia ketika kerajaan Persia dipimpin raja Koresy. Semua kisah sejarah dalam Alkitab Perjanjian Lama, hendaknya jangan dilihat sebagai laporan pandangan mata yang runut dan detil. Semua kisah mementingkan refleksi teologis bahwa Tuhan selalu melindungi umatNya, Tuhan selalu membela mereka yang benar, Tuhan setia pada umatNya, Tuhan selalu menginginkan umatNya kembali kepadaNya, Tuhan itu perkasa tiada sesuatupun dapat mengalahkanNya, segala hukuman yang terjadi, hendaknya dilihat sebagai keinginan Tuhan agar umatNya kembali, ketidak setiaan dan lebih-lebih kejahatan akan berakibat fatal, apalagi dosa yang dilakukan pemimpin, karena seorang pemimpin akan ditiru oleh orang-orang yang dipimpinnya dan jika ini terjadi, sebuah bangsa akan jatuh ke dalam dosa. Patuh yang dikehendaki Tuhan bukan kepatuhan dibibir, tetapi kepatuhan yang mewujud dalam tindakan nyata. Seperti dikatakan dalam Injil, yang terdiri dari dua perikop yang disatukan. Perikop pertama Mat 7:21-23 melanjutkan kemarin, mengenai kepalsuan. Tindakan manusia baik atau jahat bisa dilihat dari buahnya. Orang baik-baik pasti tidak mengadu domba, memecahbelah dll, buah kejahatan, tetapi orang baik-baik ditugaskan mengajak orang lain berbuat baik juga, sehingga menghasilkan buah yang baik. Tuhan Maha Tahu segala kepalsuan manusia atau ketulusan manusia, karena itu tegas dikatakan meskipun bibir mereka mengucap Tuhan- Tuhan, mereka bisa bernubuat, bisa mengusir setan dan mengadakan mukjizat Tuhan tidak mengenal mereka dan mengusir mereka, karena mereka pembuat kejahatan. Perikop berikutnya Mat 7: 24-29 mengenai dua macam dasar. siapa pun yang mendengar perintah Tuhan dan melaksanakannya memiliki dasar yang kokoh, siapapun yang mendengar tetapi tidak melakukan perintah Tuhan, memiliki dasar yang rapuh.

Leave a comment