Rabu 25 Juni 2014


Pekan Biasa XII

Rabu 25 Juni 2014

Bacaan I : 2Raj. 22:8-13; 23:1-3

Mazmur : Mzm. 119:33,34,35,36,37,40

Bacaan Injil : Mat. 7:15-20

 

Bacaan I : 2Raj. 22:8-13; 23:1-3

 1  Berkatalah imam besar Hilkia, kepada Safan, panitera itu: “Telah kutemukan kitab Taurat itu di rumah TUHAN!” Lalu Hilkia memberikan kitab itu kepada Safan, dan Safan terus membacanya.

2  Kemudian Safan, panitera itu, masuk menghadap raja, disampaikannyalah kabar tentang itu kepada raja: “Hamba-hambamu ini telah mengambil seluruh uang yang terdapat di rumah TUHAN dan memberikannya ke tangan para pekerja yang diangkat mengawasi rumah itu.”

3  Safan, panitera itu, memberitahukan juga kepada raja: “Imam Hilkia telah memberikan kitab kepadaku,” lalu Safan membacakannya di depan raja.

4    Segera sesudah raja mendengar perkataan kitab Taurat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya.

5  Kemudian raja memberi perintah kepada imam Hilkia, kepada Ahikam bin Safan, kepada Akhbor bin Mikha, kepada Safan, panitera itu, dan kepada Asaya, hamba raja, katanya:

6  “Pergilah, mintalah petunjuk TUHAN bagiku, bagi rakyat dan bagi seluruh Yehuda, tentang perkataan kitab yang ditemukan ini, sebab hebat kehangatan murka TUHAN yang bernyala-nyala terhadap kita, oleh karena nenek moyang kita tidak mendengarkan perkataan kitab ini dengan berbuat tepat seperti yang tertulis di dalamnya.”

7  Sesudah itu raja menyuruh orang mengumpulkan semua tua-tua Yehuda dan Yerusalem.

8 Kemudian pergilah raja ke rumah TUHAN dan bersama-sama dia semua orang Yehuda dan semua penduduk Yerusalem, para imam, para nabi dan seluruh orang awam, dari yang kecil sampai yang besar. Dengan didengar mereka ia membacakan segala perkataan dari kitab perjanjian yang ditemukan di rumah TUHAN itu.

9   Sesudah itu berdirilah raja dekat tiang dan diadakannyalah perjanjian di hadapan TUHAN untuk hidup dengan mengikuti TUHAN, dan tetap menuruti perintah-perintah-Nya, peraturan-peraturan-Nya dan ketetapan-ketetapan-Nya dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa dan untuk menepati perkataan perjanjian yang tertulis dalam kitab itu. Dan seluruh rakyat turut mendukung perjanjian itu.

 Mazmur : Mzm. 119:33,34,35,36,37,40

33  Perlihatkanlah kepadaku, ya TUHAN, petunjuk ketetapan-ketetapan-Mu, aku hendak memegangnya sampai saat terakhir.

34 Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang Taurat-Mu; aku hendak memeliharanya dengan segenap hati.

35 Biarlah aku hidup menurut petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab aku menyukainya.

36  Condongkanlah hatiku kepada peringatan-peringatan-Mu, dan jangan kepada laba.

37 Lalukanlah mataku dari pada melihat hal yang hampa, hidupkanlah aku dengan jalan-jalan yang Kautunjukkan!

40 Sesungguhnya aku rindu kepada titah-titah-Mu, hidupkanlah aku dengan keadilan-Mu!

 Bacaan Injil : Mat. 7:15-20

15 “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.

16   Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?

17   Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.

18   Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.

19   Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.

20    Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.

 

Peristiwa yang diceritakan dalam bacaan pertama terjadi ketika raja Yosia memerintah Kerajaan Yehuda. Ia cucu Manasye, raja yang sangat jahat, yang bahkan mengorbankan anaknya sendiri sebagai korban bakaran! Kejahatannya mengakibatkan Allah mendatangkan bencana bagi Yerusalem dan Yehuda. Ketika anaknya, Amon menjadi raja, raja yang juga melakukan apa yang jahat dimata Tuhan, dibunuh para pegawai istana, dan kemudian rakyat mengangkat Yosia, anaknya menjadi raja menggantikannya. Ia raja yang taat kepada Allah, meskipun ia tahu banyak rakyatnya yang tidak taat, sebagai akibat dari kelakuan Ayahnya dan Kakeknya. Agak mengherankan memang, mengingat buyutnya, raja Hizkia adalah raja yang taat kepada Allah. Hal ini membuktikan, dari seorang yang baik tidak selalu menurunkan anak-anak yang baik, demikian pula sebaliknya. Seperti halnya Daud taat kepada Allah, beda dengan Salomo yang selain menyembah Allah, menyembah allah-allah lain karena pengaruh istri-istrinya yang orang-orang asing. Raja Yosia pada tahun kedelapan belas pemerintahannya memperbaiki Bait Allah, dan imam Hilkia menemukan kitab Taurat. Ketika kitab itu dibacakan, raja Yosia berduka, kiranya yang ia dengar adalah mengenai hukuman yang akan terjadi karena umat Allah tidak taat. raja sangat berduka, ia lalu mengirim utusan kepada nabiah Hulda untuk menanyakan apa yang akan terjadi. Nabiah Hulda menjawab apa yang tertulis dalam kitab, Yehuda akan mendapat hukuman karena umat tidak taat kepada Allah akan terjadi, namun karena raja adalah seorang yang merendahkan diri di hadapan Allah, Allah mengampuni raja, ia akan terbebas dari malapetaka yang akan terjadi dan wafat dalam damai. Selaras dengan itu dapat kita baca dalam bacaan Injil. Kita diminta untuk menghasilkan buah yang baik. kita sudah berbuat baik itu bagus, tetapi diminta lebih, mengajak orang disekitar kita berbuat baik juga, itulah buah perbuatan baik. Menjadi orangtua yang baik itu bagus, tetapi lebih bagus jika bisa menurunkan kebaikan itu kepada anak-anak. Contoh dalam bacaan pertama kerap terjadi, anak yang baik belum tentu berasal dari orangtua yang baik. Orangtua yang baik, belum tentu anaknya baik. dalam rangka menjadi baik dan menularkan hal-hal baik, kita juga diminta untuk hati-hati terhadap kepalsuan, kelihatannya saja baik, tetapi sebetulnya jahat, mencitrakan diri sebagai orang baik. pembeda dari yang baik dan jahat adalah yang baik mengajak orang berbuat baik, yang jahat tidak mungkin mengajak orang berbuat baik, karena itu tepatlah dikatakan dari buahnya kamu mengenal pohonnya! tidak ada seorangpun yang mencitrakan dirinya jahat, konyol sekali. Tidak ada seorangpun yang akan menyebar fitnah atas dirinya sendiri, jika ia waras. Setiap orang pasti mencitrakan dirinya baik, apalagi yang jahat. Tetapi Tuhan Maha Tahu, dalam Luk 18:9-14, Tuhan tidak membenarkan orang yang membenarkan dirinya dihadapanNya, Tuhan membenakan orang yang merendahkan dirinya dihadapanNya, yaitu orang yang merasa diriya berdosa. Orang yang tahu bahwa dirinya bukan apa-apa tanpa penyertaan Tuhan.

Leave a comment