Jumat 20 juni 2014


Jumat 20 Juni 2014

Bacaan I : 2Raj. 11:1-4,9-18,20

Mazmur : Mzm. 132:11,12,13-14,17-18

Bacaan Injil : Mat. 6:19-23

 

Bacaan I : 2Raj. 11:1-4,9-18,20

1     Ketika Atalya, ibu Ahazia, melihat bahwa anaknya sudah mati, maka bangkitlah ia membinasakan semua keturunan raja.

2  Tetapi Yoseba, anak perempuan raja Yoram, saudara perempuan Ahazia, mengambil Yoas bin Ahazia, menculik dia dari tengah-tengah anak-anak raja yang hendak dibunuh itu, memasukkan dia dengan inang penyusunya ke dalam gudang tempat tidur, dan menyembunyikan dia terhadap Atalya, sehingga dia tidak dibunuh.

3    Maka tinggallah dia enam tahun lamanya bersama-sama perempuan itu dengan bersembunyi di rumah TUHAN, sementara Atalya memerintah negeri.

4    Dalam tahun yang ketujuh Yoyada mengundang para kepala pasukan seratus dari orang Kari dan dari pasukan bentara penunggu. Disuruhnyalah mereka datang kepadanya di rumah TUHAN, lalu diikatnya perjanjian dengan mereka dengan menyuruh mereka bersumpah di rumah TUHAN. Kemudian diperlihatkannyalah anak raja itu kepada mereka.

9   Para kepala pasukan seratus itu melakukan tepat seperti yang diperintahkan imam Yoyada. Masing-masing mengambil orang-orangnya yang selesai bertugas pada hari Sabat bersama-sama dengan orang-orang yang masuk bertugas pada hari itu, lalu datanglah mereka kepada imam Yoyada.

10  Imam memberikan kepada para kepala pasukan seratus itu tombak-tombak dan perisai-perisai kepunyaan raja Daud yang ada di rumah TUHAN.

11 Kemudian para bentara itu, masing-masing dengan senjatanya di tangannya, mengambil tempatnya di lambung kanan sampai ke lambung kiri rumah itu, dengan mengelilingi mezbah dan rumah itu untuk melindungi raja.

12 Sesudah itu Yoyada membawa anak raja itu ke luar, mengenakan jejamang kepadanya dan memberikan hukum Allah kepadanya. Mereka menobatkan dia menjadi raja serta mengurapinya, dan sambil bertepuk tangan berserulah mereka: “Hiduplah raja!”

13  Ketika Atalya mendengar suara bentara-bentara penunggu dan rakyat, pergilah ia mendapatkan rakyat itu ke dalam rumah TUHAN.

14 Lalu dilihatnyalah raja berdiri dekat tiang menurut kebiasaan, sedang para pemimpin dengan para pemegang nafiri ada dekat raja. Dan seluruh rakyat negeri bersukaria sambil meniup nafiri. Maka Atalya mengoyakkan pakaiannya sambil berseru: “Khianat, khianat!”

15  Tetapi imam Yoyada memerintahkan para kepala pasukan seratus, yakni orang-orang yang mengepalai tentara, katanya kepada mereka: “Bawalah dia keluar dari barisan! Siapa yang memihak kepadanya bunuhlah dengan pedang!” Sebab tadinya imam itu telah berkata: “Janganlah ia dibunuh di rumah TUHAN!”

16 Lalu mereka menangkap perempuan itu. Pada waktu ia masuk ke istana raja dengan melalui pintu bagi kuda, dibunuhlah dia di situ.

17 Kemudian Yoyada mengikat perjanjian antara TUHAN dengan raja dan rakyat, bahwa mereka menjadi umat TUHAN; juga antara raja dengan rakyat.

18  Sesudah itu masuklah seluruh rakyat negeri ke rumah Baal, lalu merobohkannya; mereka memecahkan sama sekali mezbah-mezbahnya dan patung-patung dan membunuh Matan, imam Baal, di depan mezbah-mezbah itu. Kemudian imam Yoyada mengangkat penjaga-penjaga untuk rumah TUHAN.

19 Bersukarialah seluruh rakyat negeri dan amanlah kota itu, setelah Atalya mati dibunuh dengan pedang di istana raja.

 Mazmur : Mzm. 132:11,12,13-14,17-18

11 TUHAN telah menyatakan sumpah setia kepada Daud, Ia tidak akan memungkirinya: “Seorang anak kandungmu akan Kududukkan di atas takhtamu;

12 jika anak-anakmu berpegang pada perjanjian-Ku, dan pada peraturan-peraturan-Ku yang Kuajarkan kepada mereka, maka anak-anak mereka selama-lamanya akan duduk di atas takhtamu.

13  Sebab TUHAN telah memilih Sion, mengingininya menjadi tempat kedudukan-Nya:

14 “Inilah tempat perhentian-Ku selama-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya.

17  Di sanalah Aku akan menumbuhkan sebuah tanduk bagi Daud, Aku akan menyediakan sebuah pelita bagi orang yang Kuurapi.

18  Musuh-musuhnya akan Kukenakan pakaian penuh malu, tetapi di atas kepalanya akan bersemarak mahkotanya.”

 Bacaan Injil : Mat. 6:19-23

 19 “Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.

20 Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.

21  Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.

22  Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu;

23  jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.

 

Kisah dalam bacaan pertama menyebut nama raja Ahazia, supaya tidak keliru, ia adalah anak Yoram raja Yehuda (2 Raj 8:25), bukan Ahazia anak raja Ahab. Perlu diperhatikan, ada kemiripan nama raja-raja kerajaan utara dan selatan. Yoram raja Yehuda menikahi putri raja Ahab, bernama Atalya (2 Raja-raja 8:18.). Yoram raja Israel (2 Raj 3:1), menggantikan kakaknya, Ahazia menjadi raja (1Raj 22:51), yang mati karena sakit, ibu mereka berdua adalah Izebel, istri raja Ahab. Yehu, panglima perang yang dinubuatkan akan menumpas pemujaan Baal di Israel, membunuh Yoram raja Israel dan Ahazia raja Yehuda dengan panah (2 Raj 9:16-29). Yehu juga membunuh Izebel (2 Raj 30-37) dan seluruh keluarga Ahab dan nabi-nabi Baal. Atalya istri Yoram raja Yehuda, melihat anaknya Ahazia, raja Yehuda mati, justru berkeinginan menghabisi semua keturunan Yehuda (keturunan Daud), termasuk cucunya sendiri Yoas, namun niat ini gagal, karena Yoseba, saudara Ahazia, menyelamatkan bayi Yoas yang masih kecil, sang bayi luput dibunh dan disembunyikan dalam Bait Allah. Atalya memerintah negeri selama 6 tahun dengan keji. Pada tahun ketujuh imam Yoyada mengundang para kepala pasukan dan meminta mereka bersumpah, ia memperlihatkan Yoas kepada mereka. Yoyada meminta mereka semua untuk mengawal Yoas dare segala penjuru dan siapapun melawan Yoas harus dibunuh. Imam Yoyada juga mengurapi Yoas menjadi raja. Ketika Atalya melihat itu, ia berteriak “khianat-khianat” akan tetapi Yoyada memerintahkan siapapun yang membantu Atalya harus dibunuh, tetapi tidak dibunuh di rumah Tuhan. sesudah itu Yoyada mengikat perjanjian  antara TUHAN dengan raja dan rakyat, bahwa mereka menjadi umat TUHAN; juga antara raja dengan rakyat. seluruh rakyat merobohkan rumah Baal, menghancurkan mezbah, patung-patung dan membunuh Matan, imam Baal,  di depan mezbah-mezbah itu. Kemudian imam Yoyada mengangkat penjaga-penjaga untuk rumah TUHAN. perikop panjang mengenai Raja Ahab mau mengatakan, nubuat bahwa Ahab, Istri dan keturunannya akan dipunahkan, memang terjadi. Atalya, putrid Ahab yang awalnya hendak memunahkan keturunan Yehuda, bahkan dibunuh oleh rakyatnya sendiri. kerajaan dipulihkan kembali tidak lagi menyembah Baal. Raja Yoas sendiri awalnya memang raja yang patuh kepada Allah, selama imam Yoyada hidup. Pesan yang bisa kita ambil dalam perikop ini, selalu ada pertentangan kejahatan dan kebaikan. Namun segala usaha jahat, pada akhirnya terkalahkan dengan kebaikan. Dalam kisah-kisah Perjanjian Lama, Allah selalu ditampilkan sebagai sosok yang bisa murka dan menghukum keji tetapi juga sosok yang sangat mudah mengampuni. dalam Perjanjian Lama sosok Allah adalah Allah pencemburu, tidak boleh ada allah lain selain Dia. Dalam Perjanjian Baru, Tuhan Yesus menegaskan, manusia tidak bisa menyembah kepada dua tuan, kepada Allah dan kepada mammon, pasti ia akan lebih setia kepada yang satu dan meninggalkan yang lain. Dalam ajaran Tuhan Yesus, Allah adalah Kasih. Kasih Allah ditunjukkan dengan mencari orang berdosa agar bertobat, mengampuni dengan pesan jangan berbuat dosa lagi. Tuhan Yesus juga mengajarkan kejahatan selalu diberi kesempatan untuk bertobat sampai pada akhir hidup atau akhir dunia, baru kemudian jika memang tidak bertobat, hukuman kekal diberikan. Bagi yang baik tentunya hidup abadi. Demikian dalam Injil, dikatakan juga jangan mengumpulkan harta di bumi, dimana hartamu disitulah hatimu berada, sesuai dengan perkataanNya tidak bisa mengabdi Allah dan mammon. Kumpulkanlah harta di surga. Harta di surga adalah segala tindak tanduk yang selaras ajaran Tuhan, yang berintikan Kasih. Dicontohkan disini mata adalah pelita tubuh, jika digunakan untuk melihat yang tidak-tidak, kita menjadi berdosa. Anggota tubuh lain juga bisa menerangi kita atau membuat kita berdosa. Mulut bisa membuat kita kudus untuk berdoa dan memuji orang, bisa membuat kita berdosa dengan bohong, fitnah, gossip, bicara kotor. Tangan bisa untuk menolong, bisa untuk memukul. Telinga bisa untuk mendengar hal-hal baik atau mendengar hanya gossip. Pilihan ada pada kita, semua dibawah kendali kita, karena Tuhan mencipta manusia dengan member kebebasan kepadanya untuk berpikir dan memilih. kejahatan pasti punah, entah kapan tidak tahu. kebaikan tidak akan punah. Tujuan hidup kita adalah kehidupan kekal, dimana tidak ada lagi kejahatan, hanya ada kedamaian abadi. 

Leave a comment